Citra Merek

Brand (Merek)

Merek merupakan salah satu bagian terpenting dari suatu produk dalam perusahaan. Menurut Sumarwan (2004) dalam Sangadji dan Sopiah (2013:321) mengemukakan : “Merek merupakan simbol dan indikator kualitas dari sebuah produk”.
Aaker (1997) dalam Sangdji dan Sopiah (2013:322) mengemukakan bahwa:
“Merek adalah nama atau simbol yang bersifat membedakan seperti logo, cap atau kemasan dengan maksud mengidentifikasikan barang atau jasa dari seorang penjual atau penjual tertentu yang mampu membedakan dari barang-barang yang dihasilkan oleh para kompetitor”

Mendukung dari beberapa pendapat diatas, American Marketing Association dan Kotler (2005) dalam Sangadji dan Sopiah (2013:322) mengemukakan:
“Merek adalah nama, istilah, tanda, simbol, rancangan, atau kombinasi dari hal-hal tersebut, yang dimaksudkan untuk mengidentifiksi barang atau jasa dari seseorang atau sekelompok penjual, dan untuk membedakannya dari produk pesaing.”

Berdasarkan beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa merek merupakan nama atau simbol yang dimiliki perusahaan agar konsumen dapat membedakaan barang dan jasa serta dapat membedakan dengan produk lainnya.
Kotler (2005) dalam Sangadji dan Sopiah (2013:323), merek dapat memiliki enam pengertian yaitu:

1. Atribut 

Merek mengingatkan pada atribut-atribut tertentu, misalnya Mercedes memberi kesan sebagai model yang mahal, dibuat dengan baik, tahan lama dan bergengsi tinggi.

2. Manfaat 

Atribut perlu diterjemahkan menjadi manfaat fungsional dan emosional. Atribut “tahan lama dapat diterjemahkan menjadi manfaat fungsional”.

3. Nilai

Merek juga menyatakan suatu tentang nilai produsen, misalnya mercedes berarti kinerja tinggi, keamanan dan gengsi.

4. Budaya

Merek juga mewakili budaya tertentu, misalnya Mercedes mewakili budaya Jerman yang terorganisasi, efisien dan bermotif tinggi.

5. Kepribadian

Merek juga mencerminkan kepribadian misalnya Mercedes mencerminkan pemimpin yang masuk akal (orang), singa yang memerintah (binatang) atau istana yang agung (objek).

6. Pemakai

Merek menunjukan jenis konsumen yang membeli atau menggunakan produk.

Image (Citra)

Simamora (2004) dalam Sangadji dan Sopiah (2013:327) mengemukakan bahwa : “Citra adalah konsep yang mudah dimengerti, tetapi sulit dijelaskan secara sistematis karena sifatnya abstrak”.
Kotler dan Fox dalam Setiadi (2015:110) mengemukakan bahwa: ” Citra sebagai jumlah dari gambaran-gambaran, kesan dan keyakinan yang dimiliki oleh seseorang terhadap suatu objek”.
Berdasarkan penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa citra merupakan suatu persepsi atau anggapan serta keyakinan seseorang terhadap suatu objek tertentu.

Citra Merek

Aaker dalam Simamora (2004) Sangadji dan Sopiah (2013:327) mengemukakan bahwa: “Citra merek adalah seperangkat asosiasi unik yang ingin diciptakan atau pemasar. Asosiasi-asosiasi itu menyatakan apa sesungguhnya merek dan apa yang dijanjikan kepada konsumen”.
Setiadi (2015:110) mendefinisikan bahwa: ”Citra merek mempresentasikan keseluruhan persepsi terhadap merek dan dibentuk dari informasi dan pengalaman masa lalu terhadap merek itu.”
Sedangkan Sangadji dan Sopiah (2013:327) mendefinisikan: “Citra merek  dapat dianggap sebagai jenis asosiasi yang muncul dibenak konsumen ketika mengingat sebuah merek tertentu.”
Sehingga dapat disimpulkan bahwa citra merek merupakan strategi perusahaan dalam memasarkan produknya, agar produk tersebut dapat diterima dan diingat dalam benak konsumen sehingga ketika konsumen membeli suatu produk akan tetap memilih pada merek yang sama.

Belum ada Komentar untuk "Citra Merek"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel