Metode Pembelajaran Saintistik Leraning

Saintistik Leraning atau pembelajaran saintifik adalah metode atau pendekatan belajar ilmiah. Pendekatan pembelajaran ilmiah (scientific teaching) merupakan bagian dari pendekatan pedagogis pada pelaksanaan pembelajaran dalam kelas yang melandasai penerapan metode ilmiah.  Metode pembelajatan ilmiah merupakan teknik merumuskan pertanyaan dan menjawabnya melalui kegiatan observasi dan melaksanakan percobaan. Dalam penerapan metode ilmiah teradapat aktivitas yang dapat diobservasi seperti mengamati, menanya, mengeksplorasi, mengasosiasi dan mengkomunikasikan (Kemendikbud, 2013:208)

Menurut Daryanto (2014:54), pembelajaran dengan metode saintifik learning adalah proses pembelajaran yang dirancang sedemikian rupa agar peserta didik secara aktif mengkonstruksi konsep, hukum atau prinsip melalui tahapan-tahapan mengamati (untuk mengidentifikasi dan menemukan masalah), merumuskan masalah, mangajukan atau merumuskan hipotesis, mengumpulkan data dengan berbagai teknik, menganalisis data, menarik kesimpulan dan mengomunikasikan konsep, hukum atau prinsip yang ditemukan.

Berdasarkan penjelasan di atas dapatlah kemudian dipahami bahwa metode saintifik learning merupakan metode pembelajaran yang dirancang sedemikian rupa agar peserta didik secara aktif mengkonstruksi konsep, hukum atau prinsip melalui tahapan-tahapan mengamati, merumuskan masalah, mengajukan atau merumuskan hipotesis, mengumpulkan data dengan berbagai teknik, menganlisis data, menarik kesimpulan dan mengkomunikasikan konsep, hukum atau prinsip yang ditemukan.

Menurut Kemendikbud  (2013:1), saintifik learning dimaksudkan untuk memberikan pemahaman kepada peserta didik dalam mengenal, memahami berbagai materi menggunakan pendekatan ilmiah, bahwa informasi bisa berasal dari mana saja, kapan saja, tidak bergantung pada informasi searah dari guru. Oleh karena itu kondisi pembelajaran yang diharapkan tercipta diarahkan untuk mendorong peserta didik dalam mencari tahu dari berbagai sumber melalui observasi dan bukan hanya diberi tahu.

Penerapan metode saintifik learning dalam pembelajaran melibatkan keterampilan proses seperti mengamati, mengklasifikasi, mengukur, meramalkan, menjelaskan, dan menyimpulkan. Dalam melaksanakan proses-proses tersebut, bantuan guru diperlukan. Akan tetapi bantuan guru tersebut harus semakin berkurang dengan semakin bertambah dewasanya peserta didik atau semakin tingginya kelas peserta didik  (Kemendikbud, 2013:1)

Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan metode saintifik adalah pembelajaran yang memiliki karakteristik sebagai pembelajaran yang berpusat pada peserta didik. Pembelajaran yang melibatkan keterampilan proses sains dalam mengkonstruksi konsep, hukum atau prinsip. Pembelajaran yang melibatkan proses-proses kognitif yang potensial dalam merangsang perkembangan intelek, khsusnya keterampilan berpikir tingkat tinggi peserta didik. Serta pembelajaran yang dapat mengembangkan karakter peserta didik.
Menurut Kurniasih dan Sani (2013:33-34), terdapat delapan prinsip dalam metode pembelajaran saintifik. Adapun prinsip-prinsip tersebut sebagai berikut:

  1. Pembelajaran berpusat pada siswa
  2. Pembelajaran membentuk students self concept
  3. Pembelajaran terhindar dari verbalisme
  4. Pembelajaran memberikan kesempatan pada siswa untuk mengasimilasi dan mengakomodasi konsep, hukum, dan prinsip.
  5. Pembelajaran mendorong terjadinya peningkatan kemampuan berpikir siswa
  6. Pembelajaran meningkatkan motivasi belajar siswa dan motivasi mengajar guru
  7. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk melatih kemampuan dalam komunikasi
  8. Adanya proses validasi terhadap konsep, hukum, dan prinsip yang dikonstruksi siswa dalam struktur kognitifnya.

Prinsip-prinsip tersebut kemudian dijadikan acuan dalam menentukan tujuan dalam perepannya. Adapun tujuan metode saintifik learning menurut Daryanto (2014:54) adalah sebagai berikut:

  1. Untuk meningkatkan kemampuan intelek, khususnya kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa.
  2. Untuk membentuk kemampuan siswa dalam menyelesaikan sesuatu masalah secara sistematik.
  3. Terciptanya kondisi pembelajaran dimana siswa merasa bahwa belajar itu merupakan suatu kebutuhan.
  4. Diperolehnya hasil belajar yang tinggi. 
  5. Untuk melatih siswa dalam mengkomunikasikan ide-ide, khsusnya dalam menulis artikel ilmiah.
  6. Untuk mengembangkan karakter siswa 

Berdasarkan penjelasan di atas dapat dipahami bahwa prinsip-prinsip tersebut harus diterapkan, jika satu saja dari prinsip-prinsip tersebut tidak diterapkan maka akan mengurangi keefektifan dari penerapan metode tersebut. Sementara tujuan dari penerapan metode saintifik  learning dalam pembelajaran mengarah kepada tujuan-tujuan positif yang bertumpu pada peningkatan kemampuan peserta didik dalam ranah sikap, pengetahuan dan keterampilan.

Langkah-Langkah Metode Saintifik Learning

Menurut Daryanto (2014:80) metode scientific dalam pembalajaran disajikan sebagai berikut:

Mengamati (Observasi)

Metode mengamati mengutamakan kebermaknaan proses pembelajaran (meaningfull learning). Metode mengamati sangat bermanfaat bagi pemenuhan rasa ingin tahu peserta didik, sehingga proses pembelajaran memiliki kebermaknaan yang tinggi. Dengan metode observasi peserta didik menemukan fakta bahwa ada hubungan antara objek yang dianalisis dengan materi pembelajaran yang digunakan oleh guru.

Menanya

Pada kurikulum 2013 kegiatan bertanya diharapkan muncul dari siswa.kegiatan belajar menanya dilakukan dengan cara mengajukan pertanyaan tentang informasi yang tidak dipahami dari apa yang diamati atau pertanyaan untuk mendapatklan informasi tambahan tentang apa yang diamati.

Mengumpulkan Informasi

Kegiatan mengumpulkan informasi adalah tindak lanjut dari bertanya. Kegiatan ini dilakukan dengan menggali dan mengumpulkan informasi dari berbagai sumber melalui berbagai cara. Peserta didik dapat membaca berbagai sumber, memperhatikan fenomena atau objek yang lebih teliti, atau bahkan melakukan eksperimen.

Mengolah Informasi

Dalam kegiatan mengolah informasi terdapat kegiatan “menalar” dalam kerangka proses pembelajaran dengan pendekatan ilmiah yang dianut dalam kurikulum 2013 untuk menggambarkan bahwa guru dan peserta didik merupakan pelaku aktif. Penalaran adalah proses berfikir yang logis dan sistematis atas fakta-fakta empiris yang dapat diobservasi untuk memperoleh simpulan berupa pengetahuan.

Mengkomunikasikan

Pada pendekatan saintifik guru diharapkan memberi kesempatan kepada siswa untuk mengkomunikasikan apa yang telah mereka pelajari. Kegiatan ini dapat dilakukan melalui menuliskan atau menceritakan apa yang ditemukan dalam kegiatan mencari informasi, mengasosiasikan, dan menemukan pola.

Berdasarkan penjelasan di atas, dapat dipahami bahwa langkah-langkah pembelajaran dengan menggunakan metode saintifik learning dirumuskan dalam istilah 5 M, yaitu mengobservasi, menanya, mengumpulkan invormasi, mengolah informasi dan mengkomunikasikan. Dengan demikian, untuk dapat menerapkan metode pembelajaran saintifik learning dengan sempurna maka diharuskan mengimplementasikan 5 M dalam kegiatan pembelajarannya.

Belum ada Komentar untuk "Metode Pembelajaran Saintistik Leraning"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel