Konsep Burnout

Pengertian Burnout

Burnout yaitu keadaan stress secara psikologis yang sangat ekstrem sehingga individu mengalami kelelahan emosional dan motivasi yang rendah untuk bekerja. Burnout dapat merupakan akibat dari stress kerja yang kronis(Purnamawat, 2015).

Burnout merupakan reaksi emosi negatif yang terjadi dilingkungan kerja, ketika individu tersebut mengalami stress yang berkepanjangan. Burnout merupakan sindrom psikologis yang meliputi kelelahan, depersonalisasi dan menurunnya kemampuan dalam melakukan tugas-tugas rutin seperti mengakibatkan timbulnya rasa cemas, depresi, atau bahkan dapat mengalami gangguan tidur(Purnamawat, 2015).

Burnout merupakan suatu situasi dimana karyawan menderita kelelahan kronis, kebosanan, depresi dan menarik diri dari pekerjaan. Pekerja yang terkena burnout lebih gampang mengeluh, menyalahkan orang lain bila ada masalah, lekas marah, dan menjadi sinis tentang karir mereka. Reaksi stres yang terutama sering terjadi pada orang dengan standar yang tinggi adalah burnout. Burnout adalah keadaan kelelahan emosional dan fisik, produktifitas yang rendah, dan perasaan terisolasi, sering disebabkan oleh tekanan yang berhubungan dengan pekerjaan. Orang-orang yang menghadapi kondisi tekanan tinggi setiap hari sering merasa lemah, putus asa, dan emosional terkuras dan akhirnya dapat berhenti mencoba(Purnamawat, 2015).

Burnout adalah keadaan tekanan psikologis seorang karyawan setelah berada dipekerjaan itu untuk jangka waktu tertentu. Seseorang yang menderita burnout secara emosional kelelahan dan memiliki motivasi kerja yang rendah(Purnamawat, 2015).

Jadi dari uraian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwasannya Burnout adalah tekanan psikologis akibat kelelahan emosional yang dialami oleh karyawan sehingga mereka sering lemas, lelah, putus asa dan motivasi kerja rendah.

Dimensi Burnout

Menurut Maslach, Schaufeli dan Leiter burnout mempunyai tiga dimensi yaitu (dalam Rizka, 2013):

Kelelahan Emosional (Emotional exhaustion)

Kelelahan emosi (emotional exhaustion) merupakan kondisi lemahnya perasaan pribadi individu dan sumber-sumber emosinya menjadi terkuras. Kondisi ini diakibatkan oleh adanya kontak individu dengan individu lain yang menguras sumberdaya emosinya.

Sementara Schaufeli dan Enzmann (1998) dalam (Houkes dkk, 2003:428) telah melakukan tinjauan ekstensif dari literatur kejenuhan dan telah menyimpulkan bahwa kelelahan emosional sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor yang terdiri dari :

Beban kerja (workload), yaitu tekanan yang timbul dari pekerjaan yang dikerjakan seseorang.

Tekanan waktu (time pressure) yaitu timbul dari ketegangan yang dihadapi oleh seseorang dalam menyelesaikan pekerjaannya, dimana ketegangan itu dapat timbul dari sebuah tuntutan penyelesaian pekerjaan (deadline) (Alifandi, 2016).

Depersonalisasi (Depersonalization)

Depersonalisasi adalah pengembangan perasaan sinis dan takberperasaan terhadap orang lain (Spector, 1996). Proses penyeimbanganantara tuntutan pekerjaan dan kemampuan individu. Hal ini berupasikap sinis terhadap orang-orang yang berada dalam lingkup pekerjaandan kecenderungan untuk menarik diri serta mengurangi keterlibatandalam bekerja. Perilaku tersebut diperlihatkan sebagai upayamelindungi diri dari perasaan kecewa, karena penderita menganggapbahwa dengan berperilaku seperti itu, maka mereka akan aman danterhindar dari ketidakpastian dalam pekerjaan.

Penurunan Pencapaian Prestasi Pribadi

Biasanya ditandai dengan perasaan tidak puas terhadap dirisendiri, pekerjaan bahkan terhadap kehidupan. Maslach (dalam Diaz,2007) menyatakan bahwa penurunan pencapaian prestasi pribadidisebabkan oleh perasaan bersalah telah melakukan orang lain disekitarnya secara negatif.

Faktor yang Mempengaruhi Burnout

Burnout muncul dari adanya stress yang berkepanjangan, sehingga banyakfaktor yang mempengaruhi burnout sering dikaitkan dengan munculnya stress(Widiastuti dan Kamsih, 2008).

Ada dua faktor yang dipandang mempengaruhi munculnya burnout, yaitu (Sihotang, 2004):

Faktor eksternal meliputi lingkungan kerja psikologis yang kurang baik,kurangnya kesempatan untuk promosi, imbalan yang diberikan tidakmencukupi, kurangnya dukungan sosial dari atasan, tuntutan pekerjaan,pekerjaan yang monoton.

Faktor internal meliputi usia, jenis kelamin, harga diri, dan karakteristik kepribadian (Purnamawat, 2015).

Belum ada Komentar untuk " Konsep Burnout"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel