Komunikasi Organisasi

Definisi Komunikasi Organisasi

Komunikasi merupakan pertukaran informasi antara dua orang atau lebih, atau disebut juga pertukaran ide dan pikiran yang disampaikan oleh penyampai pesan kepada penerima pesan agar informasi tersebut dapat mengubah sikap dan perilaku (Andriyani, Darmawan, & Hidayati, 2018). Sementara yang dimaksud dengan organisasi merupakan sekelompok orang yang bekerja sama dan saling bergantung untuk mencapai tujuan bersama (Duha, 2018).

Organisasi adalah susu nan dan aturan dari berbagai-bagai bagian (orang dsb) sehingga merupakan kesatuan yang teratur. (W.J.S.  Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia). Organisasi juga  dipandang sebagai sebuahsistem sosial yang memiliki identitas  kolektif yang tegas, daftar anggota yang terperinci, program kegiatan yang jelas, dan prosedur pergantian anggota.

Menurut Stoner, organisasi adalah suatu pola hubungan-hubungan yang melalui mana orang-orang di bawah pengarahan manajer  mengejar tujuan bersama. Menurut James D. Mooney, organisasi adalah bentuk setiap perserikatan manusia untuk mencapai tujuan bersama.

Menurut Chester I. Bernard, organisasi merupakan suatu sistem aktivitas kerja  sama  yang  dilakukan  oleh  dua  orang  atau  lebih.  Organisasi  (Yunani: ὄργανον, organon–alat) adalah suatu kelompok  orang yang memiliki tujuan yang sama. Baik dalam penggunaan  sehari-hari maupun ilmiah, istilah ini digunakan dengan banyak cara.

Komunikasi organisasi adalah suatu komunikasi yang terjadi  dalam suatu organisasi tertentu.Ciri dari komunikasi organisasi ini adalah berstruktur atau berhirarki. Komunikasi ini mempunyai   struktur yang vertikal dan horizontal, dan sebagai akibatnya dapat pula berstruktur keluar organisasi. Struktur yang terakhir ini jika   organisasi tersebut melakukan interaksi dengan lingkungannya. Kalau dalam organisasi dikenal istilah adanya struktur formal dan informal maka dalam komunikasinya juga dikenal dengan adanya  komunikasi  formal dan informal.Komunikasi  formal  mengikuti  jalur hubungan  formal yang tergambar dalam susunan atau struktur organisasi. Adapun komunikasi informal atau aras informasinya sesuai dengan kepentingan dan kehendak masing-masing pribadi yang ada dalam  organisasi tersebut. Proses hubungan komunikasi informal tidak    mengikuti jalur struktural, sehingga bisa saja terjadi seseorang yang  mempunyai struktur formal berada dibawah, berkomunikasi dengan  seseorang yang  berada  di tingkat pimpinan. Tanpa komunikasi tidak mungkin ada organisasi, karena kalau  begitu maka tidak ada peluang bagi kelompok untuk mempengaruhi   perilaku seseorang. Tidak saja komunikasi mutlak bagi adanya  organisasi, kesedian beberapa teknik komunikasi tertentu secara garis  besar menetukan bagaimana fungsi-fungsi pembuatan keputusan dapat  berlangsung dan disebarkan ke seluruh organisasi. Kemungkinan   seseorang anggota organisasi membuat keputasan tertentu sering tergantung pada apakah informasi, yang memungkinkan ia membuat keputusan bijaksana, dapat disampaikan kepadanya dan sebaliknya   apakah keputusan yang telah ia buat dapat disampaikan kepada  anggota-anggota organisasi yang perilakunya memang harus ia pengaruhi(Rizki & Fauzi, 2021).

Tujuan Komunikasi

Secara umum tujuan komunikasi adalah:

Supaya pesan yang kita sampaikan dapat dimengerti orang lain (komunikan) Dalam menjalankan perannya sebagai komunikator, perawat perlu menyampaikan pesan dengan jelas, lengkap, dan sopan. Hal ini sangat penting agar pesan kita dapat diterima oleh klien, teman sejawat, maupun kolega sehingga tujuan bersama dalam membantu kesembuhan klien dapat dicapai.

Memahami orang lain, sebagai komunikator, proses komunikasi tidak akan dapat berlangsung dengan baik bila perawat tidak dapat memahami kondisi atau apa yang diinginkan oleh klien (komunikan). Pemahaman ini sangat penting agar proses komunikasi dapat berlangsung secara efektif.

Supaya gagasan dapat diterima orang lain. Selain sebagai komunikator, perawat juga sebagai educator,yaitu memberikan pendidikan kesehatan kepada klien. Peran ini akanefektifdanberhasilbilaapa yang disampaikan oleh perawat dapat dimengerti dan diterima oleh klien.

Menggerakkan orang lain untuk melakukan sesuatu. Memengaruhi orang lain untuk mau melakukan sesuatusesuaikeinginan kita bukanlah hal mudah. Disini perlu adanya pendekatan-pendekatan yang jitu agar orang lain (klien) percaya dan yakin bahwa apa yang kita harapkan untuk dilakukan tersebut benar-benar dapat bermanfaat bagi klien atau komunikan yang lain. Upaya ini dapat dilakukandengan pendekatan yang persuasive dan demonstrative agar komunikan dapat melakukan dengan benar apa yang diharapkan komunikator (Oktavia Hidayati et al., 2018).

Fungsi Komunikasi

Fungsi komunikasi sangat luas dan menyentuh pada banyak aspek kehidupan. Beberapa fungsi komunikasi tersebut antara lain:

Informasi, pengumpulan, penyimpanan, pemrosesan, penyebaran berita, data, gambar, fakta, pesan, opini, dan komentar yang dibutuhkan agar dapat dimengerti dan beraksi secara jelas terhadap kondisi lingkungan dan orang lain agar dapat mengambil keputusan yang tepat.

Sosialisasi. Dengan komunikasi, sesuatu yang ingin disampaikan dapat disebarluaskan ke masyarakat luas. Fungsi sosialisasi ini sangat efektif bila dilakukan dengan pendekatan yang tepat, misalnya komunikasi massa baik langsung maupun tidak langsung (melalui media).

Motivasi. Proses komunikasi yang dilakukan secara persuasive dan argumentative dapat berfungsi sebagai penggerak semangat, pendorong bagi seseorang untuk melakukan sesuatu yang diinginkan oleh komunikator.

Perdebatan dandiskusi. Suatu permasalahan yang masih kontroversial atau polemik dalam hubungan dengan masalah-masalah publik dapat dibahas dan diselesaikan dengan menggunakan komunikasi yang intens baik melalui debat maupun diskusi.

Pendidikan. Proses pengalihan (transformasi) ilmu pengetahuan dan teknologi untuk mendorong perkembangan intelektual, pembentukan watak, serta membentuk ketrampilan dan kemahiran dapat dilakukan melalui komunikasi yang baik danefektif. (Oktavia Hidayati et al., 2018).

Indikator Komunikasi Organisasi

Komunikasi bisa dinilai efekif jika seorang pengirim pesan mampu menyampaikan makna yang sebenarnya atau makna yang dimaksudnya (Kusuma, 2013). Ukuran komunikasi yang efektif dilihat dari 5 aspek yaitu : 

  1. Pemahaman, dimana seseorang dikatakan paham jika penerima dapat dengan cermat mengerti apa yang dimaksud pengirim pesan; 
  2. kesenangan yaitu berkaitan dengan pesaraan pada orang yang saling berinteraksi; 
  3. mempengaruhi sikap yaitu dengan tujuan orang lain memahami pesan yang disampaikan dan menyetujui sesuai keinginan; 
  4. hubungan yang semakin baik dan tindakan yaitu komunikasi mampu memberikan dorongan pada seseorang untuk melakukan suatu hal sesuai yang diinginkan; 
  5. kerjasama tim yaitu sekelompok orang-orang yang bekerja bersama untuk mencapai tujuan yang sama dan tujuan tersebut akan lebih mudah diperoleh dengan melakukan kerjasama tim daripada dilakukan sendiri (Pramanik, 2020).

Belum ada Komentar untuk "Komunikasi Organisasi"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel